Tips Melamar Kerja Vie Email
11:02 PM
  RevolMedia
  
LOWONGAN KERJA INDONESIA
Banyak orang mungkin masih merasa lebih ‘sreg’ mengirimkan aplikasi lamaran pekerjaan melalui pos ketimbang email. Namun,  di era yang sangat dinamis dan serba cepat ini, pihak perusahaan yang  membuka lowongan pekerjaan tak jarang justru meminta kandidat untuk  mengirimkan resume-nya via email. Nah, jika memang demikian halnya, maka  mau tak mau kita harus mengikutinya. Mengirimkan aplikasi melalui email  memang sedikit berbeda dengan jika mengirimkannya lewat jasa pos. Ada  hal-hal tertentu yang harus diperhatikan oleh kandidat, sebagai berikut:
1. Gunakanlah alamat email yang mudah singkat dan mudah diingat dan  “resmi”. Artinya, gunakanlah nama yang meyakinkan, jangan nickname yang  aneh-aneh, misalnya justordinarygirl@…, negromanis@…,  youngandcoolguyz@…Pakai saja nama Anda sendiri.
2. Kalau Anda tidak punya email official, usahakan jangan menggunakan  email dari provider gratisan lokal yang umumnya lambat. Gunakan saja  yahoo.com atau gmail.com yang lebih dikenal dan jelas bonafid.
3. Kirimkan berkas-berkas file dalam format .doc atau .rtf. Pastikan  isinya lengkap, dari data diri hingga curriculum vitae, dan termasuk  foto. Beri nama file tersebut dengan nama Anda.
4. Untuk file berupa foto, atau mungkin Anda merasa perlu juga  melampirkan salinan contoh hasil karya dan sertifikat, pastikan  ukurannya wajar, agar mudah dibuka.
5. Jika terpaksa mengirimkan gambar dalam jumlah banyak, satukan dalam format .zip dan berilah nama yang jelas.
6. Selain berkas-berkas yang sudah lengkap, jangan lupa beri surat  pengantar yang berisi uraian singkat, mengapa Anda ingin bekerja di  perusahaan tersebut. Ungkapkan seperlunya, jangan berlebihan dan tidak  perlu memasukkan informasi-informasi yang tidak relevan.
Sumber : portalhr.com
Tips Psikotes Kerja
10:52 PM
  RevolMedia
  
LOWONGAN KERJA INDONESIA




Phsicology Test/Tes Psikologi atau psikotes/psikotest  sebagai bagian dalam tahapan penerimaan calon pegawai. Keunikan dari  tes ini adalah pada “ketidakpastiannya”. Mengapa? Karena faktor ini  dapat memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang. Sebagai  contoh, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini dengan  IPK : 3 koma dan berpengalaman sebagai asisten dosen, tidak dapat lolos dari lobang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus berwirausaha karena belum pernah mampu melewati psikotes untuk diterima bekerja di sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta. Psikotes  memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Penulis  juga pernah menghadapi hal serupa, untuk kemudian harus bangkit melalui  proses “learning by doing”. Penulis bukan seorang psikiater maupun phsicology tester, namun beberapa tips yang akan di-share berikut ini, berdasarkan pengalaman penulis ketika menghadapi psikotes, diharapkan mampu membantu mengurangi kegagalan psikotes Anda:
1. Tes Logika Aritmatika. Tes ini terdiri atas deret  angka. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan analisa anda dalam  memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud deret angka)  untuk kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola tersebut.  Tipsnya: 1) jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan  matematika saja yaitu jangan terpaku pada 3 -4 angka terdepan dalam  deret namun adakalanya anda melihat deret secara keseluruhan karena pola  bisa berupa urutan, pengelompokan berurutan maupun pengelompokan  loncat. 2) Ingat keterbatasan waktu. Jangan terlalu asyik dan terpaku  hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin anda pecahkan, lompati ke  soal berikutnya karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah dipecahkan  dibandingkan soal sebelumnya. 3) Anda bisa melatih kemampuan anda ini  dari buku-buku tes UMPTN/SPMB untuk materi deret hitung/deret ukur.  Contoh:
-  16     8     4     2     1     1/2     …     …
-  45     15     18     6     9     3     …     …
2. Tes Logika Penalaran. Tes ini terdiri atas deret  gambar baik 2 maupun 3 dimensi. Yang ingin diukur dalam tes ini adalah  kemapuan anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam  wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi berdasarkan pola anda  tersebut: Tipsnya: konsetrasi, hati-hati dan teliti. Karena  bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama.Contoh:

3. Analog Verbal Test. Tes ini terdiri atas  40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang diukur  dalam tes ini adalah kemampuan logika anda terhadap sebuah kondisi,  untuk melihat sejauh mana anda memahami sebab-akibat suatu permasalahan.  Tipsnya: Apabila anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, anda  bisa mem-bypass-nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena  beberapa kali penulis menghadapi tes in, soal yang diberikan relatif  sama. Contoh:
-  wanita : kebaya  =  pria :
- a. sepatu b. baju c. topi d. jas
- a. sepatu b. baju c. topi d. jas
-  kubus : pyramid  =  empat persegi :
- a. peti b. mesir c. pentagon d. segitiga
- a. peti b. mesir c. pentagon d. segitiga
4. Kraeplien/Pauli. Tes  ini terdiri atas gugusan angka-angka yang tersusun secara membujur  (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai diminta untuk  menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap  kolom dan menuliskan disampingnya. Yang diukur dalam tes ini adalah  konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya  penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu  pekerjaan. Tipsnya : 1) Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis  dalam tes ini melainkan pensil biasa atau pulpen saja, karena tes ini  sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis membutuhkan di-reload  ketika ujung granitnya habis, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar  0.5-1 detik. Apabila anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti anda  telah kehilangan waktu 5-10 detik. 2) Usahakan jumlah angka yang  dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika  dibandingkan anda memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di  pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri anda untuk menghemat tenaga.  3) Jangan sekalipun melakukan cheating terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan anda sendiri karena justru untuk cheating  anda akan membutuhkan waktu sekian detik untuk memutuskan dan itu  berarti justru membuang waktu dan memubuat grafik penjumlahan anda tidak  alami. 4) Hal yang paling penting dari keseluruhan tes kraeplein adalah konsentrasi. Terkadang anda akan merasa blank  padapertengahan tes, namun anda harus bisa bangkit & fokus lagi  pada tes. Untuk itu kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak  begadang dan sarapan dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini  sangat menyedot energi anda.
5. Wartegg Test. Tes ini terdiri atas 8  kotak yang berisi bentukan-bentukan tertentu seperti titik, garis kurva,  3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah,  tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Anda akan  diminta menggambar kemudian menuliskan urutan gambar yang telah anda  buat, lalu menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai,  sulit dan mudah menurut anda. Yang diukur dalam tes ini adalah emosi,  imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek. Contoh:

Tipsnya adalah: 1) Urutan menggambar sebaiknya anda buat kombinasi  antara sesuai nomor dan acak. Misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena  apabila anda menggambar berdasarkan urutan 1,2,3,4,5,6,7,8 anda  dipandang HRD sebagai orang yang kaku/konservatif sedangkan apabila anda  menggambar secara acak misalnya 5,7,6,8,3,2,4,1 anda akan dipandang HRD  sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif dan cenderung suka akan ‘breaking the low‘.  2) Kalau anda bergender lelaki jangan mulai dengan nomor 5, karena  beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi  seks anda. Berikut ini adalah salah satu contoh pengerjaan yang pernah  digunakan penulis untuk melewati tahap psikotes ini:

6. Draw A Man Test (DAM).  Tes ini mengharuskan anda untuk menggambar sesorang, untuk kemudian anda  deskripsikan usia, jenis kelamin dan aktifitas orang tersebut. Tes ini  dipergunakan untuk mengatahui tanggung jawab, kepercayaan diri,  kestabilan dan ketahanan kerja. Tipsnya: 1) Gambarlah orang tersebut  secara utuh mulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, termasuk detil  muka seperti mata, hidung, mulut dan telinga. 2) Gambarlah orang  tersebut dalam keadaan sedang melakukan aktifitas, misalnya pak tani  sedang membawa cangkul, eksekutif muda sedang menenteng koper dsb.
7. Army Alpha Intelegence Test. Tes  ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan  deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait dengan soal sebelumya.  Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya tangkap Anda dalam  menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat. Tipsnya :  konsentrasilah kepada apa yang dikatakan narator, karena narator tidak  akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat  terbatas. Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator selesai  memberikan instruksi. Contoh:
Narator akan mediktekan soal  sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah angka  genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar jawaban  akan diberikan gambar sebagai berikut:

8. Menggambar Pohon. Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon dengan kriteria : berkambium (dicotyl),  bercabang dan berbuah. Sehingga tidak diperbolehkan kepada anda  menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak belukar ataupun jenis  tanaman monocotyl lainnya. Tipsnya : 1) Pada setiap tes  menggambar pohon yang pernah dilalui, penulis selalu menggambar pohon  nangka. Karena pohon tersebut mewakili jenis tanaman dicotyl / berkambium. 2)  Walaupun anda tidak begitu pandai dalam hal menggambar, usahakan  menggambar secara detil dan rinci setiap komponen dari pohon tersebut  seperti tangkai, bentuk daun, kerapatan daun, buah, akar bahkan alur  pohon. 3) Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon tersebut,  pelajari karakter jenis pohonnya, kemudian latihlah kemampuan menggambar  anda dengan mengacu pada foto tersebut.
9. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS). Tes  ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling mencerminkan diri  anda. Tes ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi,  kebutuhan dan motif seseorang. Tipsnya: 1) Jawablah setiap pertanyaan  dengan jujur sesuai dengan kondisi anda, setidaknya yang paling  mendekati, karena pertanyaan akan berulang di nomor-nomor berikutnya,  sehingga apabila jawaban anda tidak sinkron, hal ini akan merugikan  Anda. Kejujuran anda terkait dengan cerminan kesesuaian diri anda  terhadap lowongan pekerjaan yang anda lamar. 2) Secara keseluruhan, tes  EPPS ini memang paling sulit untuk di-adjustment (diakali), namun setidaknya ada beberapa pertanyaan yang bisa di-adjustment  untuk disesuaikan dengan lowongan pekerjaan yang anda pilihan. Misalnya  ketika anda melamar menjadi pegawai Bank, pilihlah jawaban-jawaban yang  mencerminkan kejujuran, keteraturan, kedisiplinan dan mampu bekerja  dalam teamwork. 3) Karena sulitnya proses adjusment tehadap tes ini, jalan paling praktis yang dapat ditempuh adalah memperbaiki diri (self improvement)  anda dalam segala hal, setup diri anda menjadi seakan-akan seseorang  profesional dalam setiap tingkah laku keseharian anda seperti: jujur,  tepat janji, tanggung jawab dan disiplin. Karena cerminan pola pikir dan  tingkah laku positif diri anda, akan tertuang tanpa anda sadari dalam  hasil tes. Contoh Soalnya:
-  A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki
-  A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban
10. Learning By Doing. Pengalaman memang guru yang paling baik. Lakukan perbaikan-perbaikan secara continue baik terhadap diri anda maupun terhadap kemampuan anda, di setiap psikotes yang anda hadapi. Misalnya seperti : melatih diri terhadap kesalahan/kesulitan yang dihadapi pada psikotes sebelumnya, membaca kembali materi psikotes secara keseluruhan semalam sebelum menghadapi psikotes (refreshment) dan mempersiapkan fisik sebaik-baiknya karena pada dasarnya psikotes akan selalu Anda kerjakan dalam keadaan tegang dan tekanan.  Karena dengan mekanisme tersebut, psikotes bukan meruapakan momok yang harus anda hindari, namun anda akan lambat laun berteman dan akrab dengan psikotes
 
 
 
 
 
 
 
 






 
